Rabu, 25 November 2009

Generasi Baru Toyota Alphard

Generasi baru Toyota Alphard menjanjikan kenyamanan interior lebih baik dari pendahulunya. Model yang diperkenalkan di Jepang, Senin (12/5) kini dilengkapi Executive Power Seats dibaris kedua dan pencahayaan interior dengan teknologi LED untuk menciptakan suasana ramah.

Bukan itu saja, peforma dinamisnya juga meningkat seiring makin sempurnanya system penggerak, aerodinamika dan aplikasi material ringan. Konsumsi bahan bakar dan emisinya juga lebih baik. Perangkat safety juga lebih lengkap. Semua itu berkontribusi menjadikan Alphard sebagai minivan teratas di keluarga Toyota.

Di Jepang, Toyota memperkenalkan dua serial Alphard yaitu; Alphard dan Velfare. Bedanya, Alphard elegan dan berkelas, Vellfire lebih menekankan nuansa inovatif dan power.

Kedua model itu diproduksi di Inabe Plant, Toyota Auto Body Co. Menurut situs resmi Toyota, kedua varian itu masing-masing ditargetkan terjual 3000 unit perbulan di Jepang.

Dibandingkan pendahulunya, Alphard baru lebih pendek tapi tinggi interiornya bertambah 10 mm karena lantai turun 55 mm. Interior juga tambah panjang 75 mm. Interior lebih senyap berkat distribusi optimal peredam suara.

Konsumen Alphard di Jepang akan dimanjakan dengan Executive Power Seats pada baris kedua. Kursi spesial ini menawarkan footrest lebih besar, demikian pula sandaran kepala dan tangan.

Pencahayaan interior bisa diatur dalam empat tingkat terang berkat teknologi LED. Nuansa elegan dan mewah terpancar dari panel bermotif kayu pada center console dengan penghias lapisan logam yang untuk pertamakalinya menggunakan teknologi sputtering.

Telinga ikut dimanjakan lewat Toyota Premium Sound System dengan 18 speaker menghasilkan suara berkualitas tinggi bahkan untuk kabin sebesar itu. Dan untuk pertamakalinya diafragma speaker depan dibuat dari serat bambu untuk menghasilkan reproduksi suara lebih jernih. Mengejar kedalamanan suara lebih baik, Toyota menanam enam speaker di langit-langit.

Di pasar Jepang, Toyota menawarkan mesin lebih besar pada Alphard generasi baru yaitu 3.5 liter Dual VVT-I yang dipasangkan dengan 6 Super ECT (Super Intelligent Electronically-controlled, Six-speed Automatic Transmission). Meskipun lebih besar, efisiensi bahan bakarnya meningkat 7% dibandingkan mesin 3.0 liter lama berkat aerodinamika yang lebih baik.

Pilihan lain, 2.4 liter VVT-i dipasangkan dengan Super CVT-i (Continuously Variable Transmission-intelligent). Dibandingkan generasi sebelumnya, 20% lebih irit, juga berkat aerodinamika lebih baik.

Teknologi transmisi 6-speed Sequential Shiftmatic pada versi 3.5-liter dan 7-speed Sports Sequential Shiftmatic, memberi kesempatan pengemudi menikmati sensasi transmisi manual pada transmisi matik.

Kombinasi tinggi mobil yang lebih rendah, track lebih lebas dan wheelbase lebih panjang menghasilkan handling dan stabilitas jelajah lebih baik.

(Sumber : www.toyota.co.jp)

Selasa, 24 November 2009

Tips Berkendara Hemat

Kenaikan BBM tentunya akan berimbas pada makin banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk berkendara. Ini adalah beberapa tips untuk meminimalkan konsumsi BBM selama berkendara menggunakan mobil.

  • Pada transmisi manual, jumlah BBM yang mengalir dari tangki BBM ke mesin adalah fungsi dari injakan pedal akselerator (pedal gas). Semakin diinjak, semakin cepat aliran BBM ke mesin. Untuk meminimalkan konsumsi BBM, kita perlu sebisa mungkin meminimalkan injakan pedal akselerator/gas ini.

  • Ketika menambah kecepatan pada mobil dengan transmisi manual, gantilah transmisi dengan cepat. Atau dengan kata lain, gunakan transmisi setinggi mungkin tetapi dengan tetap menjaga tenaga dari mesin. Jika transmisi yang lebih tinggi membutuhkan injakan pedal gas yang lebih sedikit, maka gantilah ke transmisi yang lebih tinggi. Sebaliknya juga berlaku, jika transmisi lebih rendah membutuhkan injakan pedal gas yang lebih sedikit, maka gantilah ke transmisi yang lebih rendah, ini berlaku terutama jika jalan dalam kondisi menanjak atau mobil sedang membawa beban berat.

  • Minimalkan menginjak pedal rem. Penggunaan rem akan mengkonversi energi kinetik ke dalam energi panas pada piringan rem. Sedangkan energi kinetik mobil sebelumnya berasal dari energi kimia yang dikandung BBM. Sebagai contoh, jika mobil anda melaju menuju sebuah perempatan, sebaiknya hentikan menekan pedal gas jauh sebelum dekat dengan perempatan tersebut, pindahkan transmisi ke netral dan baru mengerem mobil setelah dekat dengan perempatan. Jika anda memilih tetap meningkatkan akselerasi, maka BBM yang terbuang menjadi panas akan lebih banyak.

  • Sewaktu membeli mobil, pilihlah mobil bertransmisi otomatis. Mobil bertransmisi otomatis seharusnya lebih mudah digunakan jika kita ingin menghemat BBM tanpa perlu mengubah kebiasaan mengemudi. Sedangkan boros atau tidaknya konsumsi BBM pada mobil bertransmisi manual lebih banyak tergantung kepada disiplin pengemudinya.

  • Sewaktu membeli mobil, pilihlah mobil yang berwarna terang. Mobil berwarna gelap akan menyerap lebih banyak panjang gelombang daripada mobil berwarna terang. Hal tersebut akan menyebabkan energi panas lebih mudah memasuki interior mobil berwarna gelap. Akibatnya, AC mobil berwarna gelap akan bekerja lebih keras untuk mempernyaman interior mobil, baik secara otomatis maupun secara manual oleh pengemudi.

  • Hindari kemacetan. Kemacetan adalah salah satu sumber utama pemborosan BBM. Kalau perlu pulanglah dari kantor ketika jalanan sudah tidak macet, atau ambil jalan yang agak memutar untuk menghindari titik-titik kemacetan. Lebih baik lagi, gunakanlah sarana transportasi umum jika memungkinkan.

  • Parkirkan mobil di tempat yang teduh. Atau jika tidak dapat menemukan tempat yang teduh, gunakan reflektor cahaya matahari untuk meminimalkan energi panas yang memasuki mobil. Interior mobil yang panas akan membuat kerja AC lebih berat, terutama ketika baru menyalakan mobil.

  • Pilihlah mobil dengan ukuran mesin dan jumlah silinder yang rendah. Kapasitas mesin dan jumlah silinder tidaklah terlalu penting. Mobil bermesin 4 silinder dengan kapasitas 1.3 liter sama fungsinya dengan mobil bermesin 6 silinder berkapasitas 3 liter. Keduanya bisa membawa diri anda ke tujuan anda. Perbedaan terbesarnya hanyalah bahwa mesin mobil berukuran besar umumnya lebih boros BBM daripada mesin mobil berukuran kecil.

  • Jika membeli mobil, pilihlah mobil baru dengan teknologi terbaru. Teknologi mesin baru biasanya lebih hemat BBM daripada mobil dengan teknologi lama.

  • Jangan sampai terlambat mengganti oli. Semakin lama penggunaan oli, maka daya pelumasannya akan semakin berkurang. Akibatnya lebih banyak BBM yang terkonversi menjadi panas di dalam mesin.

  • Jika nantinya sudah tersedia di Indonesia, pilihlah mobil hibrida. Seperti halnya mobil konvensional, mobil hibrida memiliki mesin pembakaran internal. Tetapi, selain itu, mobil hibrida juga memiliki baterai dan mesin listrik. Mobil hibrida menghemat energi dengan cara mengkonversi sebagian energi panas yang terbuang ke dalam energi listrik yang nantinya dapat digunakan untuk menjalankan mobil.

Minggu, 22 November 2009

Legenda Corolla



Tak bisa dipungkiri Toyota merupakan brand yang cukup terkenal di kancah otomotif dunia. Produk-produk yang digelontorkan selalu memiliki kualitas yang tak perlu diragukan lagi. Salah satunya adalah Corolla yang sejak kelahirannya hingga kini terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Bicara Corolla, mobil ini sedikit banyak ikut menorehkan tinta emas di Indonesia. Tak hanya laris di pasaran, Corolla juga bisa disebut sebagai sedan legendaris karena seolah tak lekang oleh waktu. Berikut ini beberapa tipe Corolla yang secara resmi dijual di Indonesia dan hingga saat ini masih mempunyai pesona serta menjadi incaran banyak penggemarnya karena berbagai kelebihan yang dimilikinya.

Toyota Corolla KE25 (Tahun: 1970 – 1974)
Mobil hatchback 2 pintu ini merupakan versi sport dari Toyota Corolla tipe KE20 yang lebih umum beredar di Indonesia. KE25 sendiri dulu masuk secara resmi ke Indonesia via dealer resmi Toyota. Harganya saat itu mencapai 2 kali lipat dari harga Toyota Corolla KE20 standar. Bisa demikian sebab Toyota Corolla KE25 memiliki banyak kelebihan dibanding KE20. Tampilan luarnya terlihat jelas pada jumlah dan bentuk pintunya yang lebih panjang. Pilar A dan C yang lebih landai (tidur) menjadi pembeda lainnya. Kaca tinted (berwarna agak kehijauan) juga menjadi perlengkapan standar KE25. Lampu belakang, spion berbahan plastik dengan bentuk mengerucut dan gril di bagian depan juga memiliki desain yang berbeda dari KE20. Pindah ke bagian interior, reclining seat khas sedan 2 pintu menjadi opsi standar. Tachometer (RPM) juga sudah menjadi fitur standar yang pada saat itu termasuk teknologi canggih. Beralih ke bagian mesin, double carburetor menjadi perlengkapan bawaan mobil. Karena tenaga mesin dirasa mumpuni, maka sektor pengereman juga sudah dilengkapi disc brake pada roda depan, sementara KE20 masih menggunakan teromol di keempat rodanya.

Toyota Corolla KE30 (Tahun: 1974 akhir – 1979)
Mobil yang cukup terkenal ketangguhannya ini merupakan penyempurnaan dari Toyota Corolla KE20 yang beredar sebelumnya. Penyempurnaan yang dilakukan meliputi banyak sektor. Diantaranya adalah wheelbase (jarak antara roda depan dan belakang) yang dibuat lebih panjang. Hal ini menjadikan mobil lebih nyaman untuk dikendarai. Sistem penghenti laju juga sudah mengaplikasi disc brake pada roda depan. Dilengkapi juga dengan booster rem agar lebih maksimal dalam pengereman. Di bagian interior, mobil ini sudah terdapat kisi-kisi (lubang) AC yang belum ditemukan pada tipe KE20. Walaupun saat itu fungsi AC masih merupakan opsional tambahan dan belum terlalu populer. Sisi hiburan juga mulai diperhatikan dengan disediakannya radio dengan gelombang SW dan MW sebagai perlengkapan standar.

Toyota Corolla KE70 (Tahun: 1980 – 1984)
Mobil yang di Indonesia populer dengan sebutan Corolla DX ini merupakan penyempurnaan dari tipe KE30. Penyempurnaan meliputi pelebaran sumbu roda (jarak antara roda kiri dan kanan), pengaplikasian rem cakram di roda depan berikut booster remnya. Sistem kemudi juga sudah menggunakan rack steer yang membuat kemudi lebih ringan dibandingkan tipe KE30 yang masih menggunakan housing steer. Sisi kenyamanan berkendara sudah didukung oleh tersedianya AC sebagai fitur standar. Sisi hiburan juga makin maju dengan pengaplikasian radio bergelombang AM dan FM. Fitur lain seperti tachometer, mekanisme buka tutup tangki bensin dan bagasi dari kabin terdapat pada KE70 keluaran akhir. Mobil ini merupakan salah satu Corolla yang sukses di pasaran karena selain ketangguhan dan kemudahan dalam perawatan mesinnya, tampilannya pun dianggap everlasting. Bahkan tak jarang Corolla DX dianggap sebagai salah satu icon era 80an. Tak heran jika hingga kini Corolla DX masih banyak diminati. Apalagi dengan fenomena bangkitnya trend retro car belakangan ini. Hal inilah yang menjadikan harga jual unit bekasnya ikut melambung.

Toyota Corolla EE92 dan AE92 (Tahun: 1987 – 1992)
Mobil ini merupakan penyempurnaan dari tipe sebelumnya, Toyota Corolla EE82 (tahun 1984 – 1985) dan Toyota Corolla AE82 (tahun 1986 – 1987) yang di Indonesia terkenal dengan sebutan Corolla GL dan Corolla SE. Dua mobil ini, GL dan SE merupakan Toyota Corolla pertama yang mengadopsi penggerak roda depan (front wheel drive). Namun sayangnya dua mobil ini kurang mendapat sambutan hangat di masyarakat Indonesia karena dianggap terlalu sederhana. Tampilannya yang cenderung kaku juga menjadi salah satu alasan kurang suksesnya mobil ini di pasaran.
EE92 dan AE92 lahir untuk menjawab kekecewaan masyarakat. Hadir dengan tiga tipe yaitu 1300 SE (EE92), 1600 SE Limited Twin Cam dan 1600 Grand Touring Injection (GTI) Twin Cam (AE92), Corolla ini segera mendapat sambutan yang hangat dan menuai sukses. Berbagai macam fitur standar seperti power window dan power steering sudah terdapat pada AE92. Bahkan khusus untuk tipe GTI boleh dibilang merupakan spesies istimewa. Mobil ini merupakan Corolla pertama yang beredar resmi di Indonesia dengan mengadopsi teknologi injeksi dan DOHC pada dapur pacu berkode 4AGE yang konon diakui sebagai mesin terbaik yang pernah di produksi Toyota pada masa itu dan menjadi legendary engine setelah era mesin seri T (2TG). Berbagai kecanggihan teknologi lain layaknya mobil sport juga dijejalkan di Corolla GTI. Sebutlah system pengereman yang sudah mengadopsi disc brake di keempat rodanya, suspensi independent, strut bar di ruang mesin, semi bucket seat, indicator oil pressure dan voltmeter di kompartemen dashboard dan masih banyak lagi kelebihan lainnya. Istimewa lagi, konon tipe GTI ini hanya tersedia di Jepang dan Indonesia (Indonesian Version).

Toyota Corolla AE100 (Tahun: 1992 – 1995)
Mobil yang di Indonesia terkenal dengan nama Great Corolla ini terlahir dengan mengutamakan efisiensi di sektor konsumsi bahan bakar. Setelah sebelumnya selalu tampil dengan kontur body yang cenderung kotak, Corolla yang satu ini hadir dengan kontur body membulat. Dibekali dengan dua tipe yaitu SE (1300cc) dan SEG (1600cc twin cam injection) mobil ini juga menyediakan pilihan transmisi otomatis pada tipe SEG. Inilah Corolla pertama yang secara resmi menyediakan varian transmisi otomatis di Indonesia. Keekonomisan dalam konsumsi bahan bakar terbukti dengan dinobatkannya AE100 menjadi car of the year 1992 di negara asalnya, Jepang.

(sumber :www.freemagz.com)